Instalasi Windows Menggunakan Flash Disk

Sabtu, 12 September 2009

Seperti kita ketahui saat ini telah banyak laptop atau notebook yang berukuran kecil dan tipis. Memang sangat sederhana bentuknya karena simpel dan gampang dibawa kemana-mana karena ringan. Ini sangat berguna sekali bagi orang atau para profesional yang bekerjanya mobile karena tidak perlu berat-berat membawanya. Seiring dengan hal itu, perkembangan viruspun semakin menjadi-jadi. Tidak jarang komputer harus diinstall ulang (tentunya ini "ajian pamungkas" ketika virus sudah merasa betah di komputer kita).

Akan tetapi, permasalahan sekarang adalah bagaimana cara menginstall notebook kecil yang notabane tidak dilengkapi dengan CD/DVD ROM. Kalo kita menggunakan CD/DVD Rom external tentunya akan sangat repot, disamping hargannya mahal. Baru kemudian muncul ide untuk instalasi melalui flash disk. Solusi yang jelas praktis dan murah. Akan tetapi tentunya harus dipastikan bahwa BIOS laptop yang ingin diinstal mendukung booting melalui flash disk, dan nyaris semua produk mendukung hal ini.

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah kita tinggal memasukkan flash disk yang berkapasitas lebih dari 1 GB kemudian copy paste file komponen Windows dari CD room lalu kemudian flash disk tersebut dapat menginstal windows pada PC dan laptop/ notebook?? Oooo... tunggu dulu, tidak segampang itu. Flash disk harus diberi system. Nah.. apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana caranya, silahkan ikuti petunjuk berikut :
  1. Anda harus mendownload di bawah ini dulu
- Kemudian sediakan CD program/master Windows XP

2. Setelah download semua kebutuhan di atas, berikut langkah-langkahnya:
- Ekstrak Bootsect.exe, USB_prep8 dan PeToUSB.
- Copy-Paste PeToUSB.exe ke folder USB_prep8.
- Doble klik usb_prep8.cmd yang ada di dalam folder USB_prep8
3. Jika sudah muncul tulisan “Press any key to continue,” tekan sembarang tombol untuk
konfirmasi
4. Di layar akan muncul jendela PEtoUSB yang meminta Anda memformat USB flash diskAnda.

Tak perlu mengubah setting apa pun, langsung klik Start untuk mulai proses format. Jawab konfirmasi sesuai kebutuhan Anda

Jika sudah selesai, tutup jendela PEtoUSB (jangan menutup jendela Command Prompt yang tadi terbuka ketika Anda menjalankan usb_prep8.bat), maka di layar akan muncul opsi-opsi dari 0 hingga 5

Gunakan opsi 1 untuk memilih sumber file instalasi yang nantinya akan disalin ke flash disk. Disini, tentukan di drive mana Anda menyimpan instalasi Windows XP. Pilih saja optical drive di mana sudah ada CD Windows XP di dalamnya, atau pilih folder pilihan Anda jika Anda telah menyalin file instalasi Windows XP ke folder tertentu.

Tekan 2 lalu enter. Masukkan huruf yang belum terpakai untuk nama drive di komputer (biasanya c,d,e,f sudah terpakai) untuk virtual drive

Pilih opsi 3 untuk menentukan di mana Anda mencolok flash disk. Kalau flash disk Anda berada di drive F:, maka ketik F dan tekan ENTER. Jika drive G: maka ketik G dan tekan ENTER, begitu seterusnya berlaku untuk drive lain

Selanjutnya pilih opsi 4 untuk mulai proses pembuatan modul instalasi yang nantinya akan disalin ke flash disk secara otomatis. Jawab apa pun konfirmasi yang muncul dengan Y atau YES atau OK atau bentuk persetujuan lain.

Oke! Proses selesai. USB sudah bisa dipakai untuk melakukan instalasi Windows XP. Jangan lupa setup boot manager di BIOS untuk boot dari USB.

Terus ketika instalasi, pilih nomer 2 dulu untuk text mode setup. Proses instalasi seperti instalasi XP biasa. Setelah selesai pilih pilihan nomer 1 untuk melanjutkan instalasi Windows XP.
Tapi jangan dicabut dulu usb sampai proses instalasi selesai.

OK SELAMAT MENCOBA... GOOD LUCK

Read More......

e-Geverment untuk Kemajuan Bangsa

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology / ICT) di dunia telah semakin luas. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan ICT yang tidak terbatas pada bidang perdagangan saja, melainkan juga dalam bidang-bidang lain, seperti bidang pendidikan, bidang pertahanan dan keamanan negara, sosial dan sebagainya. ICT ini dipergunakan karena memiliki berbagai kelebihan yang menguntungkan dibandingkan dengan menggunakan cara tradisional dalam melakukan interaksi. Kelebihan dari ICT ini dapat dilihat dalam hal kecepatan, kemudahan dan biaya yang lebih murah (Setiawati, 2007).


Selain hal tersebut dengan berkembangannya teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan signifikan terhadap berbagai sisi kehidupan manusia baik sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan yang lainnya, ataupun sebagai penduduk suatu negara yang membutuhkan pelayanan prima dari stakeholder pemangku kebijakan ketika membutuhkan suatu informasi atau lainnya. Sebagai konsekwensi logis diantaranya saat ini adalah berada dalam arus gencarnya globalisasi dimana tiada batas wilayah dalam memberi ataupun menerima informasi, serta tuntutan perubahan paradigma sistem pemerintahan authoritarian menjadi democratic, centralized menjadi decentralized, closed governance menjadi transparent governance, bureaucratic menjadi public services, centralized menjadi decentralized, top down menjadi bottom up dan lain sebagainya. (Purwadio, 2007). Salah satu sarana peningkatan layanan tersebut adalah melalui pemanfaatan sarana teknologi informasi dan komunikasi dalam sistem pemerintahan sebagai upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif atau yang lebih dikenal dengan istilah electronic government (e-Government). (Inpres No. 3 Tahun 2003)
Pengembangan e-Government merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. (Mua’rif, 2003). Dalam hal ini pemerintah telah mengeluarkan Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government melalui INPRES No. 3 Tahun 2003 yang merupakan payung bagi seluruh kebijakan teknis operasional di bidang e-Government.
Melalui e-Government inilah pemerintah diupayakan dapat mengoptimasikan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi untuk mengeliminasi sekat-sekat organisasi dan birokrasi, serta membentuk jaringan sistem manajemen dan proses kerja yang memungkinkan lembaga-lembaga pemerintah bekerja secara terpadu (Mua’rif, 2003).

Read More......

Download Video di YouTube Tanpa Software

Selasa, 08 September 2009

Siapa yang tidak kenal YouTube?, ia merupakan sebuah situs web video sharing (berbagi video) populer yang telah berdiri sejak sekitar Februari 2005. Setiap netter yang lagi menjelajah ke situs ini akan dapat memuat, menonton dan berbagi klip video secara gratis. Format yang digunakanoleh video-video di youtube ini biasanya adalah .flv yang secara langsung dapat di putar pada Browser yang memiliki plugin flash player. Jadi dengan secara online dia akan menonton video-video yang disukai atau hasil kiriman dari temannya. Bagi yang memiliki koneksi internet lambat, tentunya ini merupakan suatu masalah ketika setiap waktu untuk meliha lagi.


Walaupun sekarang sudah banyak cara untuk mendownload video dari YouTube, mulai dengan bantuan website lain hingga menggunakan software seperti YouTube Downloader, akan tetapi sekarang ada cara termudah dan teraman adalah Download Lewat Browser. Tidak perlu Browser khusus, cukup Firefox dan Opera mampu untuk digunakan. Berikut sedikit tips yang mungkin bisa bermanfaat untuk mendownload video dari YouTube langsung dari Browser anda tanpa perlu menambahkan Plugin atau software lainnya. Dengan cara yang ini teman-teman akan dapat mendownloadnya sambil menonton videonya secara langsung (biasanya orang yang tidak sabaran, melihat videonya dulu baru mendownloadnya. Selain video di YouTobe, cara seperti ini bisa digunakan juga lho!).

Begini caranya :
1. Buka video YouTube seperti biasa (ato mungkin di situs lain yang ada videonya).
2. Play atau putar video tersebut hingga habis.

CARA DOWNLOAD MELALUI MOZILLA FIREFOX
1. Setelah menjalankan video hingga selesai, sekarang yang perlu anda ketahui adalah lokasi cachenya
2. Ketik about:cache?device=disk pada browser
3. Setelah lokasinya diketahui, maka langsung saja eksplor lokasi tersebut di komputer kita. Contoh : lokasi cache saya adalah C:\Documents and Settings\MUHSI\Local Settings\Application Data\Mozilla\Firefox\Profiles\lo71wv1b.default\Cache
Catatan : Lokasi ini pasti berbeda dengan yang teman-teman temui nanti
4. Setelah itu coba cari pada folder tersebut sebuah file yang memiliki ukuran paling besar (biasanya lebih dari 1000KB), jika sudah ditemukan, edit nama file dengan menekan F2, dan tambah dengan .flv, agar dapat diputar oleh media player kita.
5. Terakhir pindah file tersebut ke folder lain yang aman agar tidak terhapus.

CARA DOWNLOAD MELALUI OPERA
1. Setelah menjalankan video hingga selesai lewat Opera, anda perlu mencari tau lokasi cachenya.
2. Ketik opera:config#UserPrefs|CacheDirectory4 pada browser

3. cara selanjutnya seperti di atas.
4. Ok. Selamat mencoba

Read More......

Instalasi Windows dari Flash disk

Selasa, 28 Juli 2009

Seperti kita ketahui saat ini telah banyak laptop atau notebook yang berukuran kecil dan tipis. Memang sangat sederhana bentuknya karena simpel dan gampang dibawa kemana-mana karena ringan. Ini sangat berguna sekali bagi orang atau para profesional yang bekerjanya mobile karena tidak perlu berat-berat membawanya. Seiring dengan hal itu, perkembangan viruspun semakin menjadi-jadi. Tidak jarang komputer harus diinstall ulang (tentunya ini "ajian pamungkas" ketika virus sudah merasa betah di komputer kita).

Akan tetapi, permasalahan sekarang adalah bagaimana cara menginstall notebook kecil yang notabane tidak dilengkapi dengan CD/DVD ROM. Kalo kita menggunakan CD/DVD Rom external tentunya akan sangat repot, disamping hargannya mahal. Baru kemudian muncul ide untuk instalasi melalui flash disk. Solusi yang jelas praktis dan murah. Akan tetapi tentunya harus dipastikan bahwa BIOS laptop yang ingin diinstal mendukung booting melalui flash disk, dan nyaris semua produk mendukung hal ini.

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah kita tinggal memasukkan flash disk yang berkapasitas lebih dari 1 GB kemudian copy paste file komponen Windows dari CD room lalu kemudian flash disk tersebut dapat menginstal windows pada PC dan laptop/ notebook?? Oooo... tunggu dulu, tidak segampang itu. Flash disk harus diberi system. Nah.. apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana caranya, silahkan ikuti petunjuk berikut :
1. Anda harus mendownload di bawah ini dulu 
    - USB_PREP8
    - Petousb
    - bootsect.exe
    - Kemudian sediakan CD program/master Windows XP
      (Untuk download file2 tersebut, di atas tulisan ini ada)

2. Setelah download semua kebutuhan di atas, berikut langkah-langkahnya:
    - Ekstrak Bootsect.exe, USB_prep8 dan PeToUSB.
    - Copy-Paste PeToUSB.exe ke folder USB_prep8.
    - Doble klik usb_prep8.cmd yang ada di dalam folder USB_prep8

3. Jika sudah muncul tulisan “Press any key to continue,” tekan sembarang tombol untuk      konfirmasi
4. Di layar akan muncul jendela PEtoUSB yang meminta Anda memformat USB flash disk Anda.     Tak perlu mengubah setting apa pun, langsung klik Start untuk mulai proses format. Jawab     konfirmasi sesuai kebutuhan Anda

Jika sudah selesai, tutup jendela PEtoUSB (jangan menutup jendela Command Prompt yang tadi terbuka ketika Anda menjalankan usb_prep8.bat), maka di layar akan muncul opsi-opsi dari 0 hingga 5

Gunakan opsi 1 untuk memilih sumber file instalasi yang nantinya akan disalin ke flash disk. Disini, tentukan di drive mana Anda menyimpan instalasi Windows XP. Pilih saja optical drive di mana sudah ada CD Windows XP di dalamnya, atau pilih folder pilihan Anda jika Anda telah menyalin file instalasi Windows XP ke folder tertentu.

Tekan 2 lalu enter. Masukkan huruf yang belum terpakai untuk nama drive di komputer (biasanya c,d,e,f sudah terpakai) untuk virtual drive

Pilih opsi 3 untuk menentukan di mana Anda mencolok flash disk. Kalau flash disk Anda berada di drive F:, maka ketik F dan tekan ENTER. Jika drive G: maka ketik G dan tekan ENTER, begitu seterusnya berlaku untuk drive lain

Selanjutnya pilih opsi 4 untuk mulai proses pembuatan modul instalasi yang nantinya akan disalin ke flash disk secara otomatis. Jawab apa pun konfirmasi yang muncul dengan Y atau YES atau OK atau bentuk persetujuan lain.

Oke! Proses selesai. USB sudah bisa dipakai untuk melakukan instalasi Windows XP. Jangan lupa setup boot manager di BIOS untuk boot dari USB.

Terus ketika instalasi, pilih nomer 2 dulu untuk text mode setup. Proses instalasi seperti instalasi XP biasa. Setelah selesai pilih pilihan nomer 1 untuk melanjutkan instalasi Windows XP.
Tapi jangan dicabut dulu usb sampai proses instalasi selesai.

OK SELAMAT MENCOBA... GOOD LUCK

Read More......

Update Antivirus Tidak Perlu Sering

Rabu, 08 Juli 2009

Setiap saat, virus komputer tak pernah jemu mengancam sistem Anda. Karena itu biasanya kita selalu disarankan untuk meng-update antivirus yang dipakai.

Namun update mungkin tidaklah perlu terlalu sering dilakukan. Update, bahkan per jam, belum tentu ampuh melindungi sistem jika sang antivirus tidak dapat mendeteksi ancaman baru secara proaktif. Apalagi selalu ada jeda waktu, ketika komputer tidak terproteksi.

Untuk memberikan proteksi berkelanjutan, tutur Yudhi Kukuh (Technical Security Consultant, Eset Indonesia), yang diperlukan adalah kemampuan deteksi dini dalam mengenali gejala (bukan hanya bentuk) ancaman baru. Kemampuan deteksi generik atau heuristik ini sangat berguna untuk mendeteksi ancaman sekarang yang sering bersifat polymorphic, seperti Conficker.

Kemampuan ini justru andalan antivirus Eset. Antivirus dengan ThreatSense Technology ini pun kian memantapkan posisinya di kancah dunia. Lihat saja laporan AV-Comparatives (www.av-comparatives.org).

Dalam pengujian Proactive/Restrospective Test yang digelar AV-Comparatives di bulan Mei 2009, 16 produk antivirus – termasuk Eset - diuji menggunakan update terakhir tanggal 9 Februari 2009 dengan setting deteksi tertinggi (highest detection settings). Untuk sampel, digunakan virus atau ancaman baru yang muncul antara tanggal 9 – 16 Februari 2009. Hasilnya, Eset mencatatkan False Positive sedikit, dan Detection Proactive Rate atau kemampuan Heuristics untuk mengenali ancaman baru 56% - jauh lebih unggul dibanding belasan produk lain yang diuji bersamaan.

Selama semester pertama tahun ini, Eset memang berhasil meraih predikat Advanced+ untuk Main Test yang diadakan tiga bulan sekali. Main Test terdiri dari On-Demand Detection of Malicious Software (Februari 2009) dan Proactive/Restrospective Test (Mei 2009). Proactive/Restrospective Test sendiri adalah tes paling unik dan sangat diperhitungkan untuk melihat kemampuan sebuah scanner antivirus dalam mendeteksi ancaman baru.

Oleh AV-Comparatives, Eset telah dinobatkan sebagai “The Best Antivirus” selama dua tahun berturut-turut.

“Konsistensi kualitas dalam teknologi antivirus memegang peranan utama dalam kinerja proteksi yang dihasilkan. ESET melalui Antivirus NOD32 telah membuktikan staminanya. Catatan untuk Proactive/Restrospective Test sejak Februari 2004 memperlihatkan Eset selalu meraih Advanced+, bahkan pernah dinyatakan sebagai satu-satunya produk antivirus yang meraih Advanced+ pada tahun 2008 (November). Kenyataan ini semakin memantapkan kehadiran ESET sebagai sistem keamanan komputer di Indonesia,” tegas Yudhi.

Saat ini, tambah Chrissie Maryanto (Marketing Communications, Eset Indonesia), Eset banyak dilirik korporasi nasional maupun multinasional di tanah air. “Eset Smart Security yang di dalamnya sudah termasuk Antivirus NOD32 + Anti Spam + Advanced Personal Firewall Versi 4 mulai menjadi pilihan favorit karena kemampuannya yang komprehensif dalam memberikan solusi keamanan komputer. “


Sumber : KOMPAS.com
Senin, 6 Juli 2009 | 15:31 WIB

Read More......

SBY - Boediono Unggul di 22 Provinsi



Pasangan capres dan cawapres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) - Boediono berdasarkan hasil penghitungan suara sementara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Kamis (9/7), unggul atas calon lainnya di 22 provinsi.

Pasangan yang diusung oleh Partai Demokrat dan 24 partai politik pendukung lainnya itu diantaranya unggul di Provinsi Sumatra Barat, Sumatra Utara, Aceh, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.

Adapun total perolehan suara pasangan capres dan cawapres nomor dua itu adalah 11.369.909 atau 61.69 persen dari total suara yang masuk ke KPU hingga pukul 01.30 WIB yaitu 18.430.133 suara.

Untuk pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto (Mega-Pro) yang diusung oleh PDIP dan Gerindra, untuk sementara unggul di dua provinsi yaitu Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan total perolehan suara sementara adalah 5.261.268 atau 28.55 persen.

Sedangkan pasangan Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win) yang diusung oleh Partai Golkar dan Hanura untuk sementara unggul di tiga provinsi yaitu Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan Gorontalo. Adapun total perolehan suara sementara versi KPU adalah 1.798.956 atau 9.76 persen.

Sesuai data KPU masih ada enam provinsi yang hingga saat ini belum mengirimkan hasil sementara yaitu Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

Pengiriman hasil penghitungan sementara ini dilakukan dengan menggunakan teknologi pesan singkat (SMS) yang dikirimkan langsung oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang telah terdaftar sebelumnya. "Hasil penghitungan ini sifatnya sementara dan tidak dapat dijadikan referensi," kata salah satu anggota KPU Abdul Aziz.

Penghitungan cepat ini dihimpun dari sekitar 100.000 TPS atau sekitar 22 persen dari total jumlah TPS. Sesuai dengan data yang ada, jumlah TPS yang tersebar di seluruh Indonesia kurang lebih mencapai 450.000 TPS. Pasangan SBY-Boediono selain unggul dalam penghitungan sementara versi KPU juga unggul dalam versi "quick count" atau penghitungan cepat.

Dari enam lembaga survei yang melakukan penghitungan cepat, semuanya menempatkan pasangan SBY - Boediono diurutan teratas dengan perolehan suara sebanyak kurang lebih 60 persen. Diposisi kedua ditempati pasangan Megawati-Prabowo dengan 27 persen dan pasangan Jusuf Kalla-Wiranto dengan perolehan suara kurang lebih 12 persen.


Sumber : KOMPAS.com
Kamis, 9 Juli 2009 | 03:06 WIB

Read More......

Bandara Trunojoyo Sumenep Mengejar Impian

Sabtu, 20 Juni 2009

SEMANGAT untuk membuat jalur penerbangan antarkabupaten di Jawa Timur, sebenarnya muncul pada medio 2008 lalu. Itu ditandai adanya kesepakatan antara Dishub Jember, Banyuwangi, Sumenep, dan Provinsi Jatim.

Salah satu kesepakatannya, rencana pengoperasian lapangan terbang di tiga kabupaten tersebut. Itu dalam rangka memermudah transportasi udara yang selama ini dikenal memakan waktu. Terutama, antara Sumenep dengan Jawa Timur bagian timur.

Akhirnya, ketiga pemkab mulai berkomitmen untuk mengawal pengoperasian lapter di daerah masing - masing. Di Jember mengambil lahan yang sudah ada dan kemudian disebut Lapter Notohadinegoro.

Sedangkan di Banyuwangi menempati areal baru di Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi. Sebelumnya, di Lapter Blambangan di Dusun Sidodadi, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore.

Sedangkan di Sumenep tetap menempati areal lapter yang dulu pernah ada pada era sebelum 1980 - an. Namun, entah kenapa, khusus di Sumenep tidak lagi menggunakan istilah lapter. Di Sumenep justru sudah disebut dengan bandara (bandar udara).

Hal itu terlihat pada papan penunjuk nama yang dipasang di bekas lapter tersebut. Di depan secara jelas dengan huruf capital mencolok tertulis "Bandar Udara Trunojoyo Sumenep".

Terlepas dari esensi penggunaan nama, sesungguhnya ada banyak hal yang perlu mendapat perhatian di Bandara Trunojoyo. Tentu saja, masalah landasan pacu (runway) yang tidak lebih dari 850x23 meter dan fasilitas lainnya.

Melihat Bandara Trunojoyo, tentu tidak bisa dibandingkan dengan bandara pada umumnya. Apalagi, jika dibandingkan dengan Bandara Djuanda di Surabaya. Kondisinya jauh berbeda.

Dengan landasan pacu saat ini, maksimal pesawat terbang yang bisa landing hanya jenis Cassa 212. Yakni, sebuah pesawat penumpang maksimal 20 orang plus pilot dan awak.

Itu pun butuh keberanian untuk bisa landing di landasan pacu yang terbatas. Apalagi, sarana prasana pendukung lainnya belum ada. Padahal, sarana itu jelas - jelas dibutuhkan untuk keselamatan penerbangan. Misalnya, alat keselamatan penerbangan (kespen), alat pertolongan kecelakaan penerbangan, dan kebakaran penerbangan dan sebagainya. Semua itu harus ada sesuai dengan ketentuan UU No. 1/2009 tentang Penerbangan.

Hasil pantauan koran ini, selain kekurangan alat kespen dan terbatasnya landasan pacu, ada banyak kekurangan lainnya di Bandara Trunojoyo. Misalnya, alat komunikasi dan navigasi penerbangan. Dari keterangan petugas di bandara, alat yang ada hanya jenis VHF (very high frequence).

Karena hanya ada VHF, komunikasi pun terbatas. Sehingga, semua pesawat, di bawah jenis Cassa 212, sebelum mendarat harus berkomunikasi manual melalui telepon seluler. Tentu saja, itu harus dilakukan sebelum penerbangan dilakukan. Sebab, ketika penerbangan dilakukan, semua peralatan komunikasi harus dimatikan.

"Jarak yang bisa menjangkau alat VHF itu tidak lebih dari 10 km. Padahal, jarak 10 km itu sangat dekat sekali. Jadi, sulit kalau ada pesawat yang tiba - tiba harus mendarat," ujar seorang petugas di Bandara Trunojoyo.

Sedangkan VOR (very omni range) belum ada. Padahal, keberadan alat pendeteksi sinyal pada pesawat itu semestinya juga ada. Biasanya, semua pesawat yang akan mendarat di suatu bandara, akan menerima data sinyal. Selanjutnya, pesawat akan menangkap frekuensi sinyal sebagai media komunikasi dengan bandara.

Yang paling ironis, kebutuhan dasar saja di Bandara Trunojoyo belum tersedia. Sebut saja, misalnya, jaringan listrik. Padahal, jelas - jelas jaringan listrik sangat diperlukan.

Untuk kebutuhan energi listrik, saat ini hanya bergantung kepada genset ukuran kecil. Sehingga, jika sewaktu - waktu ada pesawat landing darurat pada saat genset mati, maka komunikasi akan terputus antara bandara dengan pesawat.

Kepala Satker Bandara Trunojoyo Sumenep Dodi Darma Cahyadi yang dikonfirmasi soal kekurangan fasilitas tersebut membenarkannya. Menurut dia, memang masih banyak kekurangan di Bandara Trunojoyo.

"Kami berharap agar semua kebutuhan itu segera terpenuhi. Itu agar pengoperasian bandara lebih cepat dan segera maksimal," katanya.

Menurut Dodi, fasilitas bandara biasanya dipenuhi oleh pusat melalui Dirjen Perhubungan Udara Departemen Perhubungan RI. Namun, untuk kebutuhan dasar, seperti areal bandara, penambahan landasan pacu, dan lainnya merupakan tanggung jawab pemkab.

Sayangnya, Kepala Dishub Sumenep Aminullah belum bisa dikonfirmasi. Beberapa hari terakhir Aminullah memang absen lantaran sakit. Kemarin koran ini mencoba menghubungi telepon selulernya. Berkali - kali dihubungi tidak ada nada sambung alias tidak aktif.

Sumber : Radar Madura (21 Juni 2009)

Read More......

BELAJAR BAHASA C & C++

Kamis, 23 April 2009

I. PENDAHULUAN

1.1 C & C++

Berbicara tentang C++ biasanya tidak lepas dari C, sebagai bahasa pendahulunya. Pencipta C adalah Brian W. Kerninghan dan Dennis M. Ritchie pada sekitar tahun 1972, dan sekitar satu dekade setelahnya diciptakanlah C++, oleh Bjarne Stroustrup dari Laboratorium Bell, AT&T, pada tahun 1983. C++ cukup kompatibel dengan bahasa pendahulunya C. Pada mulanya C++ disebut “ a better C “. Nama C++ sendiri diberikan oleh Rick Mascitti pada tahun 1983, yang berasal dari operator increment pada bahasa C.
Keistimewaan yang sangat berari dari C++ ini adalah karena bahasa ini mendukung pemrograman yang berorientasi objek ( OOP / Object Oriented Programming).


1.2 PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

Sampai saat ini, program dianggap sebagai sekumpulan procedure yang melakukan aksi terhadap data. Procedure, atau function, adalah suatu set instruksi khusus yang dieksekusi secara bergantian. Data terpisah dari procedure, dan trik pemrogramannya adalah menjaga urutan pemanggilan fungsi, dan data apa yang diubah. Dalam demikian terciptalah program yang terstruktur.
Ide dari pemrograman terstruktur adalah memecah program yang besar menjadi kecil sehingga lebih mudah dipahami. Program-program lama memaksa pengguna untuk melakukan langkah-perlangkah melalui layar monitor. Sedangkan program modern menyajikan semua pilihan sekaligus dan merespon aksi pengguna.
OOP berusaha untuk memenuhi kebutuhan itu, menyediakan teknik untuk mengelola kompleksitas, mencatat penggunaan ulang komponen software dsb. Inti dari OOP adalah memperlakukan data dan procedure sebagai sebuah objek berisi entitas dengan identitas dan ciri yang khusus.


1.3 C++ & OBJECT ORIENTED PROGRAMMING

Tiga karakteristik utama dari bahasa yang berorientasi objek adalah
1. Encapsulation
2. Inheritance
3. Polymorphisme.
Tiga ciri diatas mendukung reusability, yang merupakan salah satu factor penentu kualitas software.
C++ mendukung karakteristik encapsulation dengan menggunakan konsep class. Setelah terbentuk, maka class akan bertindak sebagai entitas yang tenkapsulasi.
Dengan adanya konsep inheritance, maka C++ mendukung ide penggunaan ulang suatu object.
Polymorphisme ( Banyak Bentuk ) merupakan suatu konsep yang menyatakan sesuatu yang sama dapat memiliki berbagai bentuk dan perilaku yang berbeda.


1.4 MENYIAPKAN PROGRAM

Source code C++ dapat ditulis pada text editor apapun. Baik itu digunakan pada sistem operasi Windows atau Unix (Linux, BSD, dsb).
Walaupun demikian, lebih disarankan apabila digunakan dengan editor khusus C++, agar penggunaan tools yang lain lebih mudah.


1.5 KOMPILASI

Untuk mengubah source code menjadi sebuah program, kita gunakan compiler. Setelah source code tercompile, terbentuklah sebuah file objek dengan ekstension “ .obj “. File “ .obj “ ini belum merupakan sebuah program executable. Untuk membentuk program executable linker harus dijalankan. Jika program executable sudah diperoleh, walaupun di komputer anda tidak terinstall compiler C++ namun program masih tetap dapat dijalankan.
Saat ini banyak compiler C++ yang berada di pasaran, contohnyaa Borland C++, Turbo C++, Microsoft C++, C++ Builder, Visual C++ sampai pada compiler gratis seperti g++ di Unix.

Read More......

PEMROGRAMAN KOMPUTER

1. PEMROGRAMAN KOMPUTER

Dalam kehidupan sehari-hari, untuk berkomunikasi dengan orang lain, kita harus menggunakan bahasa yang sama dengan orang tersebut. Apabila kita menggunakan bahasa Indonesia, lawan bicara kita harus mengerti bahasa Indonesia. Apa yang terjadi jika ternyata lawan bicara kita tidak mengerti bahasa Indonesia? Ada dua jalan yang bisa ditempuh yaitu pertama, dengan menggunakan jasa penterjemah atau yang kedua,dengan meguasai bahasa yang dimengerti oleh lawan bicara kita.

Ilustrasi di atas memberikan gambaran yang sama dengan yang terjadi pada pemrograman komputer. Untuk bisa berkomunikasi dengan komputer, maka langkah yang harus diambil adalah menguasai bahasa yang dimengerti oleh komputer.
Komputer, pada dasarnya, merupakan mesin digital yang hanya mengenal kondisi ada arus dan tidak ada arus listrik (biasa disimbolkan angka 1) dan tidak ada arus listrik (biasa disimbolkan angka 0). Dari kondisi tersebutlah maka dikenal bahasa mesin, yaitu bahasa yang dikenal oleh komputer dengan menggunakan sandi 1 (satu) dan 0 (nol). Pemrograman dengan bahasa mesin biasa digolongkan dalam bahasa tingkat rendah (low level languages).

Karena bahasa mesin sangat susah, maka muncul ide untuk melambangkan untaian sandi 1 dan 0 dengan singkatan kata yang lebih mudah dipahami manusia. Singkatan kata ini kemudian disebut mnemonic code. Bahasa pemrograman yang menggunakan singkatan kata (mnemonic code) tersebut adalah bahasa assembly. Bahasa assembly menggunakan perangkat lunak untuk menerjemahkan/ mengkonversi perintah-perintah assembly ke dalam bahasa mesin yang disebut assembler. Bahasa assembly merupakan bahasa pemrograman tingkat menengah (intermediate level languages).

Contoh :
Bahasa mesin, dalam prosesor Intell  0011 1010 0000 1011.
Bahasa assembly  CMP AL, 0D (CoMPare AL with 0D)
Dapat dilihat bahwa singkatan CMP AL, 0D jauh lebh mudah dipahami dibandingkan dengan 0011 1010 0000 1011.

Bahasa pemrograman assembly dirasakan masih terlalu sulit maka dikembangkan bahasa pemrograman yang lebih user friendly. Bahasa pemrograman yang menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti oleh manusia. Bahasa pemgraman seperti ini dikenal sebagai bahasa generasi ketiga atau disingkat 3GL (third-generation language). Selain itu dikenal dengan nama 3GL, juga dikenal dengan nama bahasa tingkat tinggi atau HLL (high level languages)

Definisi Program/Pemrograman
Adalah kumpulan instruksi-instruksi tersendiri yang biasanya disebut source code yang dibuat oleh programmer (pembuat program)
2. TINGKATAN BAHASA PEMROGRAMAN

Menurut tingkatannya, bahasa pemrograman dibagi atas 3 tingkatan, yaitu:
Bahasa pemrograman tingkat rendah (Low Level Language), bahasa pemrograman jenis ini sangat sulit dimengerti karena instruksinya menggunakan bahasa mesin. Biasanya yang mengerti hanyalah pembuatnya saja karena isi programmnya berupa kode-kode mesin.
Bahasa Pemrograman tingkat menengah (Midle Level Language), merupakan bahasa pemrograman tingkat menengah dimana penggunaan instruksi sudah mendekati bahasa sehari-hari, walaupun begitu masih sulit untuk di mengerti. Yang tergolong kedalam bahasa ini adalah Assembler.
Bahasa pemrograman tingkat tinggi (High Level Language), merupakan bahasa tingkat tinggi yang mempunyai ciri lebih terstruktur, mudah dimengerti karena menggunakan bahasa sehari-hari. Contoh-contoh bahasa yang disebut diatas merupakan bahasa yang digunakan pada level ini. Contohnya : Basic, Pascal, Delphi, Visual Studio (Visual Basic, visual Foxpro, Visual Objeck), ORACLE, MS-SQL, Perl, Phyton, Informix, C, Pascal, C++ ADA, Java, PHP, ASP, XML dan lain sebagaianya. Bahasa seperti Java, PHP, ASP, XML biasanya digunakan untuk pemrograman pada internet, dan masih banyak lagi yang terus berkembang yang saat ini biasanya dengan ekstensi .NET seperti Visual Basic.NET dan Delphi.NET yang merupakan bahasa program yang dikembangkan pada arah basis internet.

3. MODEL PEMROGRAMAN
Model-model atau tipe pengembangan pemrograman dapat dibedakan menjadi :

 Model Pemrograman Tak Terstruktur. Yaitu model pemrograman yang dimiliki oleh bahasa mesin. Bentuk dan strukturnya sulit untuk ditentukan algoritmanya. Struktur pemrograman biasanya berdasar pada pemikiran khusus oleh pembuat program dan biasanya hanya dimengerti oleh pembuatnya saja. Bentuk pemrograman ini digunakan saat pertama kali dibuat komputer. Saat ini bentuk pemrograman ini sangat jarang digunakan bahkan bisa dikatakan hampir tidak ada.
 Model Pemrograman terstruktur .Pemrograman terstruktur adalah cara pemrosesan data yang terstuktur. Prinsip pemrograman terstruktur adalah jika suatu proses telah sampai pada point tertentu, maka proses selanjutnya tidak boleh melompat ke baris sebelumnya, kecuali untuk proses berulang. Tujuan dari pemrograman terstruktur adalah :

Ide pemrograman terstruktur pertama kali diungkapkan oleh Prof Edsger Djikstra dari Universitas Eindhoven sekitar tahun 1965. Dalam papernya, Djikstra mengusulkan peniadaan perintah GOTO pada pemrograman terstruktur. Berbeda dengan pendapat HD Millis yang mengungkapkan bahwa pemrograman terstruktur tidak tergantung pada ada tidaknya GOTO tetapi lebih pada struktur program itu sendiri. Dari pernyataan keduanya, memberikan gambaran tidak adanya definisi yang jelas untuk pemrograman terstruktur. Tetapi dapat digarisbawahi bahwa pemrograman terstruktur merupakan suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program.
Tujuan dari pemrograman terstruktur adalah:
1. meningkatkan kehandalan suatu progam,
2. program mudah dibaca dan ditelusuri,
3. menyederhanakan kerumitan program,
4. pemeliharaan program, dan
5. meningkatkan produktivitas pemrograman.

Pemrograman terstruktur bercirikan:
1. mengandung teknik pemecahan yang tepat dan benar,
2. memiliki algoritma pemecahan masalah yang sederhana, standar dan efektif,
3. memiliki struktur logika yang benar dan mudah dipahami,
4. Memiliki struktur dasar yaitu pengurutan (sorting), seleksi (selection), dan perulangan (looping)
5. Menghindari penggunaan pernyataan GOTO, yang bisa mengakibatkan program menjadi tidak terstruktur.
6. biaya pengujian rendah,
7. memiliki dokumentasi yang baik,
8. biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan rendah.

Algoritma adalah kumpulan urutan perintah yang menentukan operasi-operasi tertentu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah ataupun mengerjakan suatu tugas tertentu. Algoritma merupakan urutan langkah instruksi yang logis. Setiap langkah instruksi mengerjakan suatu tindakan aksi. Bila suatu aksi dilaksanakan, maka operasi atau sejumlah operasi yang bersesuaian dengan aksi itu dikerjakan oleh pemroses. Bila data yang digunakan benar, maka algoritma akan selalu berhenti dengan memberikan hasil yang benar pula.

Pembuatan algoritma harus selalu dikaitkan dengan:
– Kebenaran algoritma, yakni bila program selesai maka hasilnya juga benar
– Kompleksitas, lama, dan jumlah waktu proses dan penggunaan memori.

Algoritma untuk menetapkan program yang baik, bercirikan:
– Tepat sasaran, yaitu memenuhi spesifikasi pekerjaan dan bekerja sesuai tujuan.
– Flexible dan portable, yaitu flexible untuk dikembangkan lebih lanjut serta Portable ntuk digunakan pada berbagai sistem dan mesin.
– Bersih dari kesalahan sistem ataupun lojik
– Murah, efisien dalam penggunaan piranti memori dan penyimpanan lainnya
– Cepat waktu pelaksanaannya
– Didokumentasi dengan baik untuk pengoperasian, pemeliharaan dan pengembangan
– Algoritma merupakan pemberian (description) pelaksanaan suatu proses, dimana sebuah proses dikerjakan oleh pemroses mengikuti algoritma yang sudah dibuat





Langkah-langkah untuk membuat program yang baik dan terstruktur adalah:
1. Mendefinisikan Masalah
Merupakan langkah penting dan vital yang paling sering dilompati oleh banyak
pemrogram. Karena sangat pentingnya pendefinisian masalah ini maka sangat
dianjurkan untuk terlebih dahulu mendefinisikan masalah yang akan dipecahkan, apa
saja masukkan yang harus diberikan dan bagaimana keluarannya.
2. Menentukan Solusi
Setelah masalah didefinisikan dengan jelas, masukan yang akan diberikan dan keluaran
yang diinginkan juga sudah diketahui selanjutnya adalah mencari jalan bagaimana
memecahkan masalah tersebut dengan masukan yang sudah diketahui. Apabila
permasalahan terlalu kompleks, bisa dibagi dalam bebrapa modul kecil.
Sebagai contoh, progam untuk menghitung invers matriks. Modul pertama adalah
meminta masukan matrik bujur sangkar. Modul kedua adalah mencari invers dari matrik
yang sudah dimasukkan, dan modul terakhir adalah menampilkan hasilnya kepada
pengguna.
3. Memilih Algoritma
Algoritma merupakan urutan langkah berhingga untuk memecahkan masalah logika
atau matematika. Pemilihan algoritma merupakan langkah vital, karena kesalahan
memilih algoritma akan menyebabkan program akan memberikan unjuk kerja yang
kurang baik.
4. Menulis Program
Untuk menuliskan program perlu dipertimbangkan bahasa yang digunakan dan
keperluan atau masalah masalah yang akan dipecahkan. Bahasa apapun bisa digunakan,
dengan mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi serta biaya.
5. Menguji Program
Jika program telah selesai ditulis, maka harus dilakukan pengujian. Pengujian awal
berupa kompilasi yang menguji tata bahasa dan kebenaran program. Selanjutnya perlu
diuji apakah program sudah menampilkan keluaran seperti yang diinginkan atau belum.
Lebih jauh lagi, harus diuji program dengan banyak kasus lain. Sering terjadi suatu
program berjalan untuk kasus A, B dan C tetapi tidak berjalan untuk kasus X, Y, dan Z.
Pengujian ini harus sering dilakukan sampai benar-benar yakin program telah berjalan
dengan baik.
6. Menulis Dokumentasi
Menulis dokumentasi dilakukan seiring dengan pembuatan program. Dokumentasi
sangat penting untuk pengembangan dan perbaikan terhadap program sehingga
program selalu bisa diperbaharui.
7. Merawat Program
Perawatan program bertujuan untuk mendeteksi bug yang sebelumnya tidak terdeteksi.
Atau bisa juga digunkan untuk menambahkan fasilitas baru pada program, sehingga
perlu adanya revisi pada program.

BAHASA PEMROGAMAN PASCAL
Pascal adalah bahasa tingkat tinggi yang berorientasi pada segala tujuan. Pascal
dirancang oleh Prof Niklaus Wirth dari Techival University di Zurich, Switzerland,
sedangkan nama Pascal diambil dari Blaise Pascal seorang ahli matematika dan
philosophi yang terkenal pada abad 17 berasal dari Perancis.
Pascal dipublikasikan pertama kali pada tahun 1971 dengan tujuan untuk mengajar
komputer secara sistematis. Karena sifatnya yang merupakan pemrograman terstruktur,
maka dalam waktu singkat Pascal telah menjadi bahasa pemrograman yang popular.
Pascal mempunyai beragam compiler yang digunakan, antara lain Turbo Pascal, GNU
Pascal, Free Pascal, USCD Pascal dan Apple Pascal. Pada pembahasan buku ini penulis
menggunakan Free Pascal Compiler (FPC) versi 2.0.2.




Read More......
 
 
 
Hosting Unlimited Indonesia
 
Copyright © MUHSIY'S BLOG